Sore itu seorang sahabat berkata “Aku jadi
ingat dulu liya pernah bilang pengen kerja di bank”
MasyaAllah, aku pernah cerita gitu ya Rashi
“Aku jadi ingat kamu pernah bilang pengen cari
pengalaman di Jakarta, the power of dream ya” kata teman lewat messanger. Hmm
aku pernah cerita ya? masyaAllah ternyata aku banyak cerita dan banyak lupa hal yang pernah aku ceritakan hehe
Dan kemaren malam sahabat yang ukhuwahnya tak pernah lekang oleh waktu itu bilang
“kayak yang kamu tulis di tembok itu ya...iya life maping...”
Aku jadi ingat
selembar kertas itu, dan aku cari di tumpukan kertas-kertas di lemari buku.
Terus tergerak untuk menuliskan sebuah muhasabah akhir tahun disini. Mei, terimakasih sudah mengingatkanku pada rencana hidupku sendiri
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku bingung harus memulai dari mana. Hmm
mungkin dari selembar kertas yang dulu terpampang dikamar kosanku yang sempit.
Orang-orang menyebut kertas itu dengan sebutan Life Maping. Ya Life Maping,
sebuah rencana hidup tentang apa dan kapan kamu akan mencapainya. Aku menulis
Life Maping itu pada bulan Januari 2011. Jadi ini adalah resolusi tahun 2011
secara detail tapi didalamnya aku tulis juga target tahun 2012, 2013, dan tahun
2014. Aku bukan tipe orang bisa menceritakan semua
kehidupan pribadiku dengan orang lain, jadi aku nggak akan bongkar semua
rencana hidupku disini hehe. Aku pengen share sesuatu yang sesuatu banget
sebagai bahan muhasabahku di akhir tahun 2012 ini. Tentang Target Tahun 2012.
Ya aku menulisnya kurang lebih dua tahun yang
lalu. Aku menulis “lulus tahun 2012”. Aku bermimpi lulus qumlaude dalam waktu
3,5 tahun. Kenyataannya aku memang tidak
sehebat itu kawan. Aku tidak lulus 3,5 tahun tapi 3,75 tahun hehe, tidak
qumlaude tapi “Lulus dengan Sangat Memuaskan”. Tapi alhamdulilah 2012 ini aku
sudah lulus.
Aku menulis “bekerja di Bank Syariah” di tahun
2012. Impian ini sempat aku tepis jauh-jauh karena beberapa hal, antara lain
karena sedikitnya lowongan di Bank Syariah dibandingkan Bank konvesional, jadi
aku beralih target ke perusahaan non-bank. Alasan yang ke-dua persyaratan yang
mengharuskan trainee Bank Syariah untuk tidak menikah selama 2-3 tahun, padahal
menyegerakan menikah kan lebihh baik ya hehe. Alasan ketiga, ada perusahaan
swasta yang gajinya lebih besar dan persyaratannya lebih longgar. Tapi pada
kenyataannya aku selalu gagal tes di beberapa anak perusahaan dari perusahaan
swasta itu. Sampai akhirnya aku bingung pekerjaan yang baik yang mana yang
Engkau rencanakan untukku ya Allah. Tapi justru kegagalan-kegagalan itu yang
memberikan aku pelajaran berharga. Aku hanya berdoa, ya Allah berikan aku
pekerjaan yang baik bagi dunia dan akhiratku. Dan disinilah aku sekarang,
persiapan menjalani hidup sebagai calon FODP BNI Syariah.
Dan malam ini lembaran itu ada dihadapanku,
mataku basah.
Ya Allah aku menuliskan ini semua dua tahun
yang lalu. Engkau tidak memberikan cepat seperti yang aku inginkan. Tapi Engkau
memberikannya disaat yang tepat dengan hikmah kehidupan yang berlipat. Engkau
memberikannya bahkan disaat aku mulai lupa bahwa aku pernah menginginkan
impian-impian itu. Dan Engkau memberikannya lebih dari yang aku harapkan.
Semua itu berawal dari mimpi yang kita
visualkan dengan usaha-usaha. Lalu Allah yang menentukan. Bukan sesuai apa yang
inginkan tapi sesuai apa yang kita butuhkan. Begitulah prinsip kerja kehidupan
ini yang aku yakini.
Bukan kawan, bukan karena aku hebat, aku
berulang kali jatuh dan mungkin berulang kali futur. Semua ini karena Allah,
karena doa orang tuaku, dan karena teman-teman yang selalu memberikan aku
inspirasi. Aku bukan apa-apa tanpa orang-orang disekelilingku. Aku bukan
apa-apa tanpa Allah.
Dan ini bukan akhir dari perjalananku, justru
ini adalah sebuah awal dari kehidupanku.
dan itulah yang namanya the power of fate, alias takdir..
BalasHapus