Kamis, 06 Juni 2013

Senyummu Ibu

Lelahmu pagi ini Ibu belum juga habis karena kerja tak habis habis. Senyummu mengembang tipis Ibu karena sesungguhnya hatimu menangis.

Dia telah pergi Ibu. Puluhan tahun kenangan bersama tak mampu membuatnya kembali. Yang pergi takkan pernah kembali. Seakan setengah nyawa ini hilang entah kemana.

Lihat mataku dalam Ibu. Aku mengerti dan aku berharap senyum itu kembali.

Teruntuk Ibunda Murobi Tercinta

Masih disini

Waktu berjalan lebih cepat dari kedipan mataku. Dan saat mata ini terbuka. Idealisme dan kesempurnaan hilang entah kemana. Yang ada hanya sebuah realita dan pikiran praktis.

Aku mencoba berhenti sejenak dititik ini. Mengingat ingat arti kesempurnaan. Mencoba memahami apa itu idealisme. Ternyata mereka tidak sirna. Mereka masih disini, tepat dihati dimana aku sudah memupuknya sejak lama. Ingat hal yang sudah lama dipupuk susah hilang.

Mereka masih disini, hanya saja sudut pandangku tak mengarah pada mereka.

Malam perlahan lenyap dan pagi nanti aku berjanji. Kan kubuka sudut pandangku lebar-lebar.