Sesungguhnya di dalam jasad ada
segumpal darah
Yang apabila dia baik niscaya
baiklah seluruh jasad
Dan jika sia buruk maka buruklah
seluruh jasad
Dialah hati
Membicarakan
hati seperti membicarakan ekonomi, ilmu yang tidak pasti. Bagaimana tidak, setiap
sudut pandang meiliki pendapatnya sendiri-sendiri.
Akhir-akhir
ini mendengar masalah sahabat tersayang mengenai persoalan mereka yang
bersangkutan dengan hati. Kita spesifikan lagi pembicaraan kita ini mengenai
“kecenderungan”. “kecenderungan” yang dihadapi aktifis dakwah. Geli juga kadang-kadang bila mendengar
kisah-kisah menyangkut “kecenderungan”. Betapa mereka (termasuk penulis)
kebingungan ketika Virus Merah Jambu mulai melanda diri padahal orang-orang
merasa biasa dengan pacaran, berdua-duaan, goncengan, antar-jemput pacar, dll.
Seorang
teman pernah mengajukan pendapatnya kepada saya “Koq masih ada ya orang seperti
itu, dijaman seperti ini”. Jaman seperti ini? Jaman seperti apa maksudnya?
Jaman Edan?
Menurutnya
saya dunia tidak sebobrok kita bayangkan. Memang banyak kejahatan disana-sini,
kedzaliman dan ma’siyat dimana-mana, tapi orang-orang hanif, soleh juga ada
dimana-mana. Pandangan kita mengenai
dunia ini tergantung pada lingkungan yang membangun mindset kita tentang dunia.
Kembali
ke masalah kecenderungan. Kecenderungan yang dialami wanita ada yang
menyebabkan nilai jeblok, membuat notes-notes bertemakan cinta, status-status
yang melankolis, dan yang satu lagi mudah terpengaruhnya wanita terhadap dunia
si dia. Saya tidak mengatakan wanita makhluk yang lemah, mereka bisa menjadi
kuat terbukti banyak wanita-wanita yang dapat berjuang baik itu untuk hidupnya
sendiri, keluarga, atau bahkan negerinya. Tapi wanita adalah makhluk yang lebih
mengandalkan perasaan mereka daripada logika, jadi ketika berusa dengan hati
banyak diantara mereka yang kurang bisa menghadapinya.
Garwo iku konco wingking
Surgo ikut, neroko katut
(huaaaa serem juga)
Wahai
wanita kuatkan dirimu dengan iman. Karena sesungguhnya kunci sebuah peradaban
itu berawal dari wanita. Namun jika kau tidak menghadapi hidup ini dengan tegas
dan bijaksana maka kau sendiri yang akan binasa.
P.S.:Tulisan
ini berdasarkan pandangan penulis saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar